Ironi di balik Sosial Media

Sosial Media saat ini menjadi sebuah hal yang terlihat sangat pura-pura, kenapa tidak? Banyak orang yang berlomba-lomba terlihat sempurna di sosial media namun pada kenyataanya semuanya terlihat biasa saja. Sangat disayangkan bila sosial media hari ini dijadikan sebagai alat yang memanipulasi banyak orang, seharusnya sosial media menjadi suatu tempat yang memudahkan kita dalam melakukan berbagai macam hal positif, mulai dari menciptakan karya, konten, untuk menambah pertemanan, serta hal lainnya.

Di masa sekarang kehidupan di dunia maya seperti instagram, sangat membuat kita iri atau bahasa sekarang disebut dengan insecure, ya story cerita yang muncul diberanda pertama kali saat membuka sosial media jauh lebih mengasyikkan untuk dilihat, pasalnya story yang ditampilkan di sosial media itu terlihat seperti seseorang itu tidak mempunyai masalah bahkan hidupnya terlihat enak, contohnya mereka bisa pergi kemana saja, bisa beli apa yang dia mau, pokoknya semua itu membawa pandangan bagi kita bahwa “hidup orang itu enak ya”, dan yang paling mirisnya adalah kita terus membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan mereka, yang kita tidak tau bahwa ternyata mereka juga tidak semudah itu, mereka hanya ingin terlihat bahwa mereka mampu, mereka bisa, walaupun mereka akan melakukan apapun demi terlihat sempurna.

Bagi sebagian orang sosial media itu seperti tempat dimana kita bisa berbagi cerita yang kita miliki tanpa pernah terpikir untuk melihat bagaimana jika kita menceritakan ini di sosial media, apa ada dampak yang akan timbul jika kita mempublishnya? Kebanyakan orang tidak pernah terpikir sampai kesitu, yang hanya terpikir olehnya adalah, kita membagi story kita dan kita akan mendapatkan perhatian dari orang banyak.

Kejadian-kejadian ini tentunya tidak baik untuk kita terima bahkan untuk dijadikan sebagai cermin kehidupan. Jadikanlah sosial media itu sebagai tempat yang bukan hanya membandingkan seberapa hebatnya kita dalam hal materi namun juga dalam hal kreatifitas. Dengan begitu orang-orang yang melihat hidup kita di sosial mediapun juga termotivasi agar bisa berkarya seperti kita.

Artikel By Zulfan Marlian